Di tengah carut marut dunia politik dan Pemilu di Indonesia, ada kabar yang membanggakan. Seorang pianis yang baru berusia 14 tahun, Yonggi Fayden Cordias Purba baru saja memenangkan Juara ke-3 di The 11th Hong Kong International Youth Performance Arts.
Berikut penampilan Yonggi di kompetisi yang cukup berat tersebut :
https://www.youtube.com/watch?v=SfCdI8mY7Bg
Yonggi Purba adalah siswa Grade 6 di KITA Anak Negeri, Depok di bawah asuhan Devina Novia Ferty. Di Hong Kong, Yonggi menampilkan Rapsodia Nusantara No. 6 karya komponis Indonesia yang paling dikenal di dunia internasional, Ananda Sukarlan.
Berbagai nomor Rapsodia Nusantara telah membawa banyak pianis Indonesia ke panggung internasional yang memapankan identitas artistik mereka. Para juri, kritikus dan penikmat musik klasik telah mengakui tingkat virtuositas dan orisinalitas Rapsodia Nusantara.
Yonggi juga menceritakan sekilas pengalaman unik yang ia alami di Hongkong di status Facebook-nya:
“Puji Tuhan. Senangnya luar biasa. Aku mendapat Juara 3 dari 30 Finalist pada The 11th Hong Kong Youth International Youth Performance Art Festival and Music Competition yang diikuti finalist finalist dari negara negara ASIA.
Hari ini tegangnya luar biasa. Hawa kompetisinya terasa banget. Saya berada di nomor urut 27. Kebayang kan betapa “tersiksanya” melihat penampilan-penampilan semua finalist yang jago jago banget. Umur finalist rata-rata 16 dan 17 tahun, lebih tua dari saya yang masih 14 tahun. Tapi saya masuk di kategori Senior 14-17 Tahun. Pokoknya jago jago banget deh.
Sepanjang Festival mencoba menenangkan diri. Tiba giliran saya, berusaha bermain sebaik mungkin. Saya membawakan Rapsodia Nusantara No. 6 Karya Ananda Sukarlan. Saya merasa Karya ini akan mendapat atensi dari para juri karena pasti kedengaran berbeda dari musik klasik yang dibawakan peserta lainnya.
Guru piano saya memang menyarankan saya membawakan lagu ini karena range nya cukup luas dan dinamiknya pun bervariasi. Secara teknis sedikit saya merasa tuts nya lebih berat dari piano yang biasa saya mainkan. Untungnya dari awal sampai akhir berjalan baik dan ketika selesai saya melihat 4 juri bertepuk tangan semuanya.”
Juara I dan II adalah para pianis asli Hongkong.
Tentang Rapsodia Nusantara No. 6, karya ini sama sekali tidak mudah. Ananda Sukarlan menulisnya berdasarkan lagu Bungong Jeumpa dari Aceh dan didedikasikan untuk para korban tsunami Aceh 2004.
“Pianis harus dapat menggunakan suara piano untuk menggambarkan suasana laut, dari yang tenang sampai mengamuk dan memporak-porandakan semua,” komentar Ananda yang turut bangga atas pencapaian Yonggi.
Setelah pulang ke Jakarta, pianis berprestasi gemilang ini akan kembali menampilkan Rapsodia Nusantara No. 6 dalam peluncuran Kompetisi Piano Nasional Plus di Gedung Yamaha Musik Indonesia, Jl. Gatot Subroto, Minggu 3 Maret 2024 pukul 15.00.
Kompetisi Piano Nusantara + adalah kompetisi yang selain bertujuan untuk menguji teknik dan artistik para pemusik, utamanya juga untuk menumbuhkan apresiasi terhadap musik karya komposer Indonesia.
Kata atau tanda “Plus” (+) menandakan bahwa kompetisi ini terbuka untuk semua instrumen dan juga vokal klasik (tembang puitik) yang bergabung dengan pianis, dan musik kamar dengan piano (termasuk piano duet). Maksimum jumlah pemain dalam grup adalah lima orang.
Kompetisi ini diadakan di beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Bandung dan Palembang mulai Agustus 2024 ini.
Dalam acara peluncuran kompetisi dengan konsep baru itu, Yonggi akan tampil bersama beberapa pianis lain, dan tiga di antaranya adalah pianis muda terbaik Indonesia usia remaja, yaitu Osten Cristo Harianto (14 tahun), Victor Clementius Ditra (15 tahun), dan Callista Kertalesmana (12 tahun). Baik Osten, Victor, maupun Callista merupakan pemenang kompetisi piano paling bergengsi di Indonesia, Ananda Sukarlan Award 2023.
Osten Cristo Harianto menyukai musik klasik sejak kecil dan telah belajar piano sejak berusia 6 tahun. Osten meraih hadiah pertama di Kompetisi Musik Internasional Osaka di Jepang tahun 2019 dan kemudian dia juga meraih juara ke-2 dalam kategori lanjutan Kompetisi Piano Internasional Feurich secara langsung di awal tahun 2020.
Selanjutnya, ia terus belajar di masa pandemi dan meraih Platinum Prize di 2nd WPTA Singapore Piano Competition serta menjuarai Kompetisi Piano Indonesia bergengsi tingkat nasional (Ananda Sukarlan Award) sebagai penerima penghargaan interpretasi musik Indonesia terbaik tahun 2020.
Di awal tahun 2021, ia mengumpulkan Juara 2 Danubia Talent dan General Council Award dalam Kompetisi Piano Chopin Avenue. Selain sebagai solois, Osten juga gemar berkolaborasi dengan musisi lain.
Pada tahun 2020, debutnya di konser dianugerahi hadiah ke-5 di Putra International Piano Competition, Malaysia.
Selain itu, ia dan rekan duonya berhasil meraih hadiah emas dalam kategori duo piano di Kompetisi Piano WPTA Singapura ke-3 pada tahun 2021 dan juga dianugerahi sebagai pemenang pertama dalam kategori terbuka piano duo oleh Kompetisi Musik London.
Setelah pandemi, pada tahun 2022, Osten memenangkan hadiah ke-3 piano solo di Kompetisi Piano Nasional UPH.
Osten sebagai pianis muda telah berkomitmen dalam mempromosikan lagu-lagu tradisional Indonesia dan memenangkan 4 penghargaan emas
berturut-turut dan sebagai peraih penghargaan platinum di Festival Indonesiana, ia terpilih untuk bergabung dalam proyek Amadeus Enterprise bersama musisi dan penari Indonesia lainnya untuk tampil dalam rekaman live di Pusat Kebudayaan Radjawali untuk perayaan HUT
RI ke 77.
Kemudian di awal tahun 2023, Osten berhasil meraih Juara I di Jean Sibelius International Competition.
Prestasi terakhirnya adalah meraih juara 1 kompetisi piano bergengsi Ananda Sukarlan Award pada Mei 2023 kategori Junior.
Callista Kertalesmana lahir 12 September 2011 dan mulai belajar piano sejak berusia 4,5 tahun dengan bimbingan dari Aldora Davita sampai sekarang.
Simak saja prestasinya: Callista telah meraih juara ke-3 Ananda Sukarlan Award 2023, Juara Pertama Kompetisi Piano La Pianista 2023, Juara pertama Kompetisi Piano Yamaha Nasional Tingkat 2022, Hadiah Utama Kompetisi Piano online PCM ke-4 2022, Juara ke-4 WPTA Spanyol IPC 2022, Penghargaan emas pada 2nd WPTA Indonesia 2022, Juara ke-3 di Piano Internasional Chopin Avenue Kompetisi 2022 dan Juara 3 Kompetisi Piano Yamaha Nasional Tingkat 2021.
Sedangkan Victor Clementius Ditra yang lahir tanggal 1 Maret 2008 adalah Juara Pertama Ananda Sukarlan Award, Junior Category tahun 2023.
Sebelumnya ia juga telah menjuarai
Universitas Pelita Harapan (UPH) Piano Competition 2022 dan juga meraih juara ke-2 TRUST Concerto Piano Competition 2022 serta setahun sebelumnya meraih Gold and Top Scorer Award di Indonesia International Young Musician Award 2021.
Saat ini ia masih menekuni piano dengan Randy Ryan (pemenang Ananda Sukarlan Award 2012 dan kemudian kuliah dan lulus di Juilliard School di New York dan Peabody Institute of Johns Hopkins University di Baltimore) dan Wilson Chu.
Osten dan Victor baru saja sukses mencengangkan publik Jakarta di konser yang diadakan oleh Rotary Club, awal Februari lalu. Saat itu Victor memainkan “Variasi Bangun Pemudi Pemuda” dan Osten memainkan Toccata on “Naik Delman” yang sangat spektakuler.
Kedua karya ini dikemas secara virtuosik untuk piano solo oleh Ananda Sukarlan. Orangtua Osten telah mengunggah permainannya yang spektakuler “Naik Delman” di YouTube :
https://youtu.be/aVw5AamjUOg?si=r5NwBeS7604DzhmX.
Mereka berdua akan mempersembahkan kedua karya ini lagi tanggal 3 Maret mendatang di Hall Yamaha Music Center lantai 1, Jakarta.
Selain itu Yonggi dan tiga pemenang Ananda Sukarlan Award 2023, akan ada penampilan dari berbagai pianis cilik sangat berbakat lainnya, yaitu Yohana Heny Calysia Gultom,Tijan Makenna Ri Kesatu, Candy Lieve Tilana Lim, Axelle Dimaz Khan Ristyoputra, Aurelia Angeline Arief Tanubrata dan Alfonsus Jastin Dat Malem Surbakti.
Bagi yang ingin menyaksikan kehebatan para pianis muda Indonesia yang membanggakan tersebut bisa reservasi tempat dengan menghubungi Chendra 0818 891 039.