
Kunjungan pianis dan komponis ternama Ananda Sukarlan ke Sumatera dan Kalimantan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh komunitas musik klasik, pelaku seni, dan masyarakat umum di wilayah ini.
Sebagai figur sentral dalam dunia musik klasik Indonesia, kehadiran Ananda di dua pulau ini membawa harapan besar akan inspirasi, pendidikan, dan penguatan ekosistem seni lokal.
Ananda Sukarlan dikenal sebagai pianis kelas dunia dan komponis produktif yang telah menghasilkan lebih dari 800 karya, yang paling terkenal adalah 43 nomor Rapsodia Nusantara untuk piano solo, tapi juga sejumlah musik kamar, dan lebih dari 500 Tembang Puitik yaitu komposisi berbasis puisi para penyair Indonesia ataupun internasional, seperti Emily Dickinson, William Shakespeare atau Federico Garcia Lorca.
Kehadirannya di Sumatra dianggap sebagai kesempatan langka untuk menyaksikan langsung penampilan virtuoso sekaligus belajar dari pengalamannya.
Kunjungan pianis & komponis yang telah ditulis oleh grup media besar Mobiliari Group dalam 100 tokoh seniman Asia paling berpengaruh tahun 2020 “Asian Most Influential (AMI)” ini adalah dalam konteks Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+), baik sebagai juri dan yang lebih penting lagi, ia akan tampil dalam konser di Medan dan Padang Panjang, mengajak para talenta musik klasik terbaik dari propinsi tersebut.
Komunitas seperti West Sumatra Sound Aesthetic (WESSA) di Padang dan AVIA Music Centre di Medan yang mengundangnya memang telah lama menantikan kolaborasi dengan Ananda untuk mengangkat musik klasik di wilayah yang masih terbatas aksesnya terhadap seni ini.
Di Medan ia akan tampil hari Minggu, 31 Agustus pukul 14.00 di AVIA Music Center, sedangkan di Padang Panjang hari Sabtu, 20 September pk. 4 sore di Institut Seni Indonesia. Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang.
Kompetisi Piano Nusantara Plus juga akan hadir, dengan Ananda Sukarlan sebagai ketua dewan juri, di Bandar Lampung (19 Oktober), Pontianak (26 Oktober) dan Palembang (2 November).
Pendaftaran untuk menjadi peserta kompetisi masih terbuka sampai pertengahan September lewat Instagram @pianonusantaraplus.
Kesuksesan KPN+ 2024, yang mencatat rekor partisipasi terbesar di Indonesia yaitu 477 peserta di 8 kota, telah meningkatkan antusiasme di Sumatra.
Kunjungan Ananda Sukarlan yang telah menerima penghargaan sipil tertinggi dari dua negara, yaitu Cavaliere Ordine della Stella d’Italia (dari Presiden Sergio Mattarella) dan Real Orden de Isabel la Catolica (dari Raja Felipe VI, Spanyol) menjadi simbol komitmen untuk memperluas akses musik klasik ke daerah-daerah di luar Jawa, memberikan peluang bagi bakat-bakat muda Sumatra untuk bersinar.
Ananda dikenal tidak hanya sebagai musisi, tetapi juga sebagai pendidik yang berdedikasi. Di wilayah seperti Sumatra, di mana infrastruktur pendidikan musik klasik masih terbatas, kehadiran Ananda menjadi katalis untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penampilan seni serta penguatan identitas budaya lokal melalui karya-karyanya yang menggali musik tradisi maupun tembang puitik yang didasari oleh puisi-puisi penyair lokal terkemuka.
Kunjungan Ananda ke Sumatra, terutama ke propinsi seperti Sumatra Barat dan Lampung serta Kalimantan Barat dianggap sebagai tonggak bersejarah.
Komunitas WESSA di Padang dan pelaku seni lokal lainnya telah menyuarakan antusiasme mereka melalui media sosial, menyebutnya sebagai “momen berharga” untuk memajukan musik klasik di Indonesia.
Kehadirannya juga diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan sponsor, untuk mendukung pengembangan seni di Sumatra dan Kalimantan.
Secara keseluruhan, kunjungan Ananda Sukarlan ke Sumatra dinanti karena ia tidak hanya membawa keahlian musiknya, tetapi juga visi untuk memajukan musik klasik sebagai wadah ekspresi budaya dan kemanusiaan.
Momen ini diharapkan menjadi titik balik bagi Sumatra dan Kalimantan untuk menjadi pusat baru musik klasik di Indonesia menyusul pulau Jawa.
Baca artikel menarik lainnya dari INFONAWACITA.COM di GOOGLE NEWS
Berita terbaru INFONAWACITA.COM : klik di sini