INFONAWACITA.COM, BONTANG – Bulan Maulid adalah bulan dimana masyarakat Islam di Indonesia berbondong-bondong ke Masjid mendengarkan ceramah dan mendapatkan hikmah pesan penting tentang tujuan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW serta perjuangannya membesarkan Islam hingga ke seluruh pelosok dunia.
Momen maulid ini sendiri merupakan tradisi positif yang dilaksanakan setiap memasuki bulan rabiul awwal (kalender hijriyah) dalam setiap tahunnya. Umumnya takmir masjid akan mendatangkan para ustadz, kiyai maupun tokoh agama untuk mengisi ceramah Agama.
Namun maulid tidaklah seperti acara biasa yang hikmat dan tenang, melainkan akan berlangsung ramai dan meriah oleh karena gelaran acara seperti ini ummat pada umumnya akan berbondong-bondong untuk menyumbang telur hias sebagai rasa syukur akan kelahiran nabi Akhir zaman yang telah menjadi panutan selama lebih dari 1400 tahun lamanya.
Hal ini selain karena kebiasaan dan tradisi dalam berbagi juga sebagai ajang meramaikan masjid, dengan membawa anak-anak ke masjid agar terbiasa dengan lingkungan masjid dan agar lebih mengenal nabi mereka sejak dini.
Masjid Al-baitsu yang merupakan masjid dibawah binaan H. Chusnul Dhihin juga tak ingin ketinggalan memperingati peristiwa bersejarah itu, sebab di masjid yang berada di Jalan Selat Gaspor itu memang telah rutin memperingati Maulid ini setiap tahunnya.
Keunikan maulid yang dilaksanakan pada selasa malam Rabu (17/09/2024) kali ini, acaranya diadakan di pelataran masjid dengan mendirikan panggung, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Masjid tidak cukup untuk menampung jamaah yang hadir memperingati maulid.
Selain diisi sambutan hiburan hadrah (kesenian rebana), juga sekaligus diisi sholawatan dan ceramah agama, dalam sambutannya H. Chusnul Dhihin menyampaikan isi dan hikmah maulid secara singkat dengan inti kalimat “Maulid Manifestasi Kita Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.” Karena katanya, Rasulullah SAW itu diutus ke dunia tidak lain kecuali untuk meneladankan akhlakul karimah. Demikian paparnya sebelum ceramah agama di mulai. Dan tampak dari suasana yang gemerlap itu, betapa warga betul-betul memadati halaman masjid dengan penuh suka cita. (*)